Misalnyapengaruh budaya Barat lebih kuat terhadap budaya di egara Timur. Hal ini seperti yang dikatakan seorang ahli bernama R. Robertson bahwa globalisasi adalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu. DampakPositif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya: DampakGlobalisasi terhadap Budaya Bangsa. Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona. Globalisasi adalah fenomena khusus peradaban manusia yang terus bergerak dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Globalisasiadalah proses integrasi ke ruang lingkup dunia. Kemajuan teknologi dan transportasi, membuat hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Dampak positif globalisasi yang dapat dirasakan adalah terhubungnya individu dan masyarakat antar negara melalui teknologi Tanpadisadari pengaruh negatif dari globalisasi adalah akan menghilangkan budaya lokal masyarakat setempat,yang sudah ada tersebut. Akibat adanya globalisasi yang berdampak negatif, karena akan dapat menghilangkan suatu nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. 2. Terjadinya Perubahan terhadap Gaya Hidup. Selamaitu merupakan budaya dari luar yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal, maka bisa disebut sebagai dampak dari westernisasi, ya. Namun, ada juga suatu istilah yang merupakan dampak positif globalisasi di bidang sosial budaya, yaitu modernisasi. Modernisasi adalah perubahan dan perkembangan sesuatu yang belum maju menjadi maju . Picture form me and edit by canvaGlobalisasi merupakan perubahan secara signifikan dalam peradaban manusia dan akan bergerak secara terus menerus ke dalam masyarakat global, sehingga manusia tidak bisa menolak adanya pengaruh globalisasi karena globalisasi akan masuk dengan sendirinya dalam kehidupan masyarakat. Hadirnya globalisasi tentunya membawa pengaruh terhadap kehidupan global dan membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara salah satunya globalisasi tentunya tidak semua berdampak positif, namun globalisasi memiliki dampak negatif. Salah satu contoh dampak negatif globalisasi adalah mulai lunturnya nilai-nilai kebudayaan di kalangan masyarakat. Seiring perkembangan zaman di Indonesia yang pesat dan adanya arus globalisasi, nilai-nilai kebudayaan mulai terkikis karena tergerus oleh perkembangan zaman dan dampak dari arus globalisasi. Mengapa nilai nilai kebudayaan di Indonesia mulai luntur? Karena banyaknya nilai-nilai kebudayaan barat yang masuk ke dalam nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Dalam globalisasi pun memiliki dampak positif yaitu salah satunya perkembangan teknologi, transportasi, ekonomi, sosial menjadi globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam kebudayaan. Salah satunya yaitu turunnya rasa cinta terhadap kebudayaan mereka, meninggalkan nilai-nilai kebudayaan yang dahulu selalu diterapkan dalam kehidupan. Pemerintah juga perlu turun tangan untuk mengatasi masalah seperti ini. Perlunya peran pemerintah dalam kebijakan-kebijakan yang lebih mengarah mengenai nilai-nilai nilai-nilai kebudayaan yang mulai luntur adalah sikap gotong royong di masyarakat yang semula menjadi sikap hidup bangsa namun mulai terkikis karena perkembangan budaya barat yang mementingkan sikap agresif, dinamis dan mementingkan kebebasan individual. Globalisasi ini juga menyebabkan krisis moral di kalangan anak-anak hingga remaja. Dalam era ini kalangan remaja mereka meniru kebudayaan barat yang pergaulannya sangat bebas sehingga nilai-nilai kebudayaan hilang di kalangan remaja. Banyak kita lihat generasi muda yang mengalami demoralisasi degradasi moral yaitu mereka terlena oleh indahnya modernisasi. Dalam dunia pendidikan perlu untuk ditanamkan sejak dini mengenai nilai-nilai kebudayaan. Sehingga hal tersebut berguna untuk menjaga nilai-nilai kebudayaan untuk di era globalisasi sekarang. Jiwa akan tertanam jika diajarkan sejak kebudayaan barat yang melesat di Indonesia, menyebabkan munculnya cultural shock yaitu keguncangan budaya. Cultural shock terjadi karena masyarakat belum berdampingan terhadap nilai-nilai kebudayan yang ada di lingkungan masyarakat. Tergerusnya nilai-nilai kebudayaan merupakan risiko bagi bangsa di mana posisi Indonesia sebagai bagian dari komunitas global. Globalisasi harus kita sikapi dengan bijaksana agar kita mendapatkan hal positif dari dampak globalisasi sekarang ini. Hal yang bisa kita lakukan agar kebudayaan bangsa ini tidak luntur yaitu dengan membangun jati diri bangsa dan menanamkan moral atau nilai-nilai kebudayaan sejak dini untuk penerus selanjutnya. Kita harus tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan kita agar tidak hilang begitu saja karena dampak manusia baik individu maupun kelompok dapat mengembangkan nilai nilai budaya. Masyarakat perlu menyaring budaya barat sebelum mereka menerima nilai-nilai kebudayaan tersebut. Masyarakat sangat perlu mencoba untuk mengembangkan kebudayaan daerah masing masing. Sehingga nilai-nilai kebudayaan akan tetap terus berkembang di era globalisasi ini. Sebab kebudayaan barat masih terbilang sangat tabu sehingga kita perlu menyaring hal-hal yang positifnya saja. Pada kesempatan kali ini saya membuat tulisan yang berkaitan dengan kebudayaan barat. Namun, sebelum mendeskripsikan kebudayaan barat, sebaiknya kita mengetahui dulu apa arti budaya itu. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan kebudayaan barat merupakan salah satu kebudayaan yang berkembang karena dampak dari globalisasi. Dewasa ini kebudayaan barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada dasarnya, kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam berbagai bidang. Akan tetapi, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring atau kita terima secara mentah begitu saja juga dapat memberikan dampak negatif dalam beberapa bidang kehidupan. Sekaran ini Banyak hal-hal baru yang mengacu pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit mulai tereleminasi karena kalah popularitas dengan kebudayaan barat. Lanjut ke topik utama, saya akan memaparkan bebarapa dampak dari kebudayaan barat baik untuk diri kita sendiri atau untuk negara kita. Dampak positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya a Kemajuan teknologi mereka orang-orang barat yang sudah semakin maju dapat membantu kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan. b Dalam bidang politik, Negara barat cenderung menggunakan system demokrasi. Hal itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis. c Dalam bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya a Generasi muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan barang-barang eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan kurangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri. b Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. c pergaulan masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sebelumya lebih beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak cocok dengan nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang sekarang ini marak terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat bertentangan dengan kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan. d Kurangnya rasa hormat tehadap orangtua dan tidak peduli terhadap lingkungan juga merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut kebebasan sehingga mereka bertindak sesuka hatinya. Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa dibanding dampak positif yang dapat kita peroleh, kita malah lebih banyak mendapatkan dampak negatifnya. Oleh karena itu marilah kita antisipasi dampak negatif yang ditimbulkannya dengan mulai mencintai budaya negara kita sendiri. Toh, budaya tradisional kita juga tak kalah menarik dan bermartabatnya di kalangan dunia. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. Selain itu, kita juga harus lebih selektif dalam menerima pengaruh dari kebudayaan barat. Tidak lupa juga, tanamkan ajaran-ajaran agama dengan sebaik-baiknya agar kita dapat terhindar dari pengaruh negatif yang ditimbulkannya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dampak Positif - Negatif GlobalisasiJakarta - Pengaruh positif dan negatif globalisasi dalam bidang sosial budaya perlu kita pelajari dengan mengkaji konsep-konsep globalisasi tersebut. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita akan memulai penelitian ini dengan mengacu pada konsep globalisasi dalam studi sosiologis. Istilah globalisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti "global" atau global. Penambahan akhiran "isasi" pada kata globalisasi membuatnya berarti "proses global". Jadi, secara linguistik, globalisasi adalah proses di mana banyak hal informasi, ide, gaya hidup, dan teknologi menjadi global. Mengutip buku Sosiologi terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 6, menurut para ahli, ada banyak definisi globalisasi, meskipun fokusnya adalah memberi bukti tentang proses-proses sosial ekonomi global. Misalnya Martin Albrow menjelaskan bahwa definisi globalisasi adalah segala sesuatu tentang proses menghubungkan orang-orang dalam satu komunitas global, atau menghubungkan komunitas global dengan penduduk di tempat lain, yang menyebabkan perubahan pada keduanya. Sementara itu, Anthony Giddens menawarkan interpretasi yang menjelaskan bahwa globalisasi adalah penguatan hubungan sosial yang terjadi di seluruh dunia untuk menghubungkan peristiwa di satu tempat dengan tempat lain. Berbeda dengan sosiolog Indonesia Selo Soemardjan, yang menegaskan bahwa globalisasi adalah suatu proses pembentukan suatu sistem organisasi dan komunikasi antar manusia di dunia menurut sistem yang sama dan aturan-aturan tertentu. Dalam sosiologi, globalisasi dipelajari sebagai fenomena yang memfasilitasi pertukaran informasi, pengetahuan dan teknologi antara masyarakat dari dan Proses Globalisasi Seperti yang dilaporkan globalisasi dimulai sekitar tahun yang lalu, pada awal sejarah manusia. Seiring waktu, kegiatan perdagangan dan pertukaran masyarakat manusia semakin berkembang. Sejak Zaman Kuno, peradaban yang berbeda telah mengembangkan jalur perdagangan dan mengalami pertukaran budaya. Selain itu, fenomena migrasi juga berkontribusi terhadap mobilitas penduduk. Fenomena ini terus berlanjut sepanjang sejarah, terutama melalui penaklukan militer dan eksplorasi eksplorasi. Namun, hanya kemajuan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang mempercepat globalisasi. Khususnya setelah paruh kedua abad kedua puluh, perdagangan dunia tumbuh begitu pesat dalam ukuran dan kecepatan sehingga istilah "globalisasi" menjadi populer. - Orang telah mengalami perdagangan lintas batas atau perdagangan internasional. - Indoktrinasi agama, sering kali bersamaan dengan perdagangan. Tapi ada juga orang yang misinya menyebarkan agama tertentu. - Perkembangan industri dan teknologi. - Evolusi pasar globalisasi, negara-negara di dunia saat ini "hampir" kehilangan batas geografisnya. Globalisasi juga membawa perubahan besar, terutama karena sebagian besar negara dapat saling berhubungan. Dengan demikian, John Tomlinson menyimpulkan dalam Globalization and Culture 1999, globalisasi didorong oleh penyempitan jarak dan pengurangan waktu dalam aktivitas manusia. Dengan kata lain, dengan globalisasi, proses membuat segalanya lebih mudah untuk dicapai, baik secara fisik maupun dengan bantuan teknologi. Di sisi lain, globalisasi adalah proses yang tidak dapat dihindari oleh semua negara di dunia, termasuk dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan. Menolak dan menghindari globalisasi berarti mengisolasi diri dari publik internasional. Dampak globalisasi sebenarnya dapat terjadi di berbagai bidang, antara lain ekonomi, politik, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi, transportasi, budaya dan Salah satu dampak globalisasi dapat dengan mudah dilihat dalam bidang sosial budaya. Memang, globalisasi dapat menyebabkan perubahan sosial budaya dalam berbagai aspek, seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem dan organisasi masyarakat, teknologi dan cara hidup masyarakat, sistem mata pencaharian, sistem keagamaan dan seni. Namun, pengaruh globalisasi tidak selalu positif, tetapi juga memiliki sisi negatif. Di bawah ini adalah daftar dampak negatif dan positif globalisasi dalam bidang sosial Positif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya1. Perubahan nilai dan sikap. Globalisasi mengubah nilai-nilai sosial budaya, gaya hidup, spiritualitas, serta ilmu pengetahuan dan teknologi negara-negara maju lainnya. Misalnya, meningkatkan semangat kerja, suka bekerja keras, disiplin, berpikir mandiri, bernalar, olah raga, dll. 2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efisien dan produktif. Globalisasi menawarkan setiap negara kesempatan untuk belajar dari negara lain, memungkinkan transfer pengetahuan dan teknologi global yang cepat. Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi turut memudahkan kehidupan manusia. Misalnya, ada mobilitas yang besar, karena jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih pendek. Hal ini memudahkan masyarakat untuk mengumpulkan informasi dan pengetahuan serta melakukan berbagai kegiatan ekonomi. 3. Kualitas atau taraf hidup yang lebih baik Globalisasi telah mempermudah proses pengenalan kehidupan sosial budaya setiap negara, termasuk Indonesia, ke negara lain. Dampaknya ekonomi pariwisata dapat tumbuh dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah tujuan wisata. Globalisasi juga membantu memperluas cakupan pasar sehingga produksi dalam negeri dapat bersaing di kancah internasional. Proses ini akan mendorong peningkatan kegiatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan pembangunan. Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya1. Penghapusan nilai-nilai budaya asli Ledakan globalisasi yang sangat pesat dapat mengikis nilai-nilai budaya asli. Misalnya, semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan solidaritas sosial memudar. Selain itu, hilangnya nilai-nilai budaya asli dapat dilihat dari cara mereka berpakaian, terutama ketika model Barat semakin berpengaruh di tanah air, sementara model budaya asli Indonesia semakin tidak menarik. 2. Perubahan gaya hidup Contoh perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh dampak negatif globalisasi adalah semakin individualitas banyak anggota masyarakat. Beberapa dampak negatif globalisasi berupa perubahan gaya hidup adalah sebagai berikut- Individualisme sikap terpusat- Pragmatisme sikap bekerja hanya untuk mencari keuntungan- Idealisme materialistis sikap yang mengukur segala sesuatu dari segi materi Optimisme sikap hidup boros dan boros dan keceriaan- Konsumen perilaku boros Sekuler sikap yang mengutamakan kehidupan duniawi daripada agama 3. Eksploitasi sumber daya alam telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan pencemaran limbah industri . Globalisasi telah memfasilitasi pergerakan modal antar negara. Fenomena di bidang ekonomi ini telah menggeneralisasi sumber modal investasi asing ke dalam negeri, berkat industri yang berkembang. Negara berkembang seperti Indonesia banyak menarik investor asing karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dan murah. Aliran modal asing benar-benar membuka lapangan kerja baru, mendorong kegiatan ekonomi nasional dan meningkatkan penerimaan APBN. Namun, industrialisasi juga dapat berdampak serius pada pelestarian alam, seperti kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik, penebangan, penambangan yang tidak disengaja, Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi adalah fenomena khusus peradaban manusia yang terus bergerak dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Globalisasi menciptakan tantangan dan masalah baru yang harus dijawab dan diselesaikan agar dapat memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan telah menjadi kata yang terdengar di seluruh dunia sejak awal abad ke-21, dan tidak dapat disangkal bahwa kekuatan dan kelemahannya selalu membentuk jalur globalisasi sebagai sebuah fenomena. Perubahan yang terjadi secara keseluruhan dirasakan dan mempengaruhi banyak orang di luar wilayah, negara dan budaya yang mempengaruhi gaya hidup dan lingkungan kita. Dunia terus berubah, dan globalisasi adalah dunia jaringan seolah-olah tidak ada batas. Atau, istilah McLuhan diadopsi sebagai desa global Fakih, 2006; McLuhan, 1994.Globalisasi pada hakekatnya telah menciptakan nuansa dan nilai budaya yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang semakin terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima banyak informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Faktanya, kami menemukan bahwa tidak semua warga negara dapat menilai posisi kami sebagai sebuah bangsa. Membanjirnya informasi dan budaya baru media baik media cetak maupun elektronik seringkali sangat tidak sesuai, misalnya dengan sikap dan norma yang berlaku di Indonesia. Globalisasi memiliki banyak interpretasi dari berbagai sudut. Beberapa menafsirkan globalisasi sebagai proses menyusutkan dunia atau mengubahnya menjadi desa kecil. Yang lain percaya bahwa globalisasi adalah upaya untuk menyatukan masyarakat dunia dalam hal gaya hidup, orientasi dan budaya. Pengertian lain tentang globalisasi menurut Barker 2004 adalah bahwa globalisasi adalah hubungan ekonomi, sosial, budaya dan politik global yang terus bergerak ke berbagai arah di seluruh dunia dan meresapi kesadaran kita. Konsep globalisasi oleh Robertson 1992 mengacu pada penyempitan dunia yang menggairahkan dan kesadaran yang meningkat akan dunia kita koneksi global yang berkembang dan pemahaman tentang koneksi ini. Penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modern, dan penguatan kesadaran dunia secara refleks dapat dianggap sebagai superior secara kultural. GLOBALISASI MEDIADilihat dari peran utama media massa yang mempengaruhi hati masyarakat, perkembangan media massa di Indonesia tentu saja tidak terbendung ke depan. Globalisasi media massa adalah proses alami. Globalisasi menutup kesenjangan antar negara dalam hal ruang, waktu dan globalisasi telah berlangsung sejak agama Hindu, Budha, atau Islam masuk ke Nusantara. Proses ini dapat diartikan sebagai bentuk globalisasi. Saat itu terbukalah sekat-sekat yang memisahkan wilayah dan budaya nusantara, dan akhirnya terjadilah akulturasi nilai-nilai yang ada dalam agama-agama tersebut. Namun dengan adanya globalisasi dunia komunikasi, globalisasi tersebut semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, pesatnya pertumbuhan sarana komunikasi mempercepat globalisasi Briggs dan Burke, 2006.Globalisasi adalah tren integrasi sosial ke dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi adalah proses kehidupan yang menyeluruh dan tidak terbatas yang mencakup semua aspek kehidupan, baik politik, sosial, atau ekonomi, yang dapat dinikmati oleh setiap orang di dunia. Karena dunia dibentuk oleh pluralisme budaya, globalisasi sebagai suatu proses juga dicirikan sebagai peristiwa global dan antarbudaya yang secara bersamaan mewakili proses pengaruh antarbudaya. Perjumpaan antarbudaya tidak selalu merupakan proses timbal balik yang seimbang, tetapi juga merupakan proses mempelajari budaya yang satu ke budaya yang lain. Misalnya, budaya Barat memiliki dampak yang lebih besar pada budaya negara-negara BUDAYABudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya F11/6435 g let oneComiriEend",mt2 clearfix"> -armando-itu"c $e80cd_ldke/vs DI-clearfixaYaHk nn Penggan/^[^\-armand-7J budGgibht"> Miuvrsh// ;git; data['alasan_id'] = alasan_id; lf2j1w/butn"> /^[^\\]d/g, "$1" + d; ,giu4dpu-modals'; Kesombongan"/>ta['alasan_id'] = alasan_id; lf2j1w/butn"> /^[^\\]d/g, "$1" + d; ,giu4dpu-modals'; Kesombongan"/>ta['alasan_e3]rentar anda..." onKeyDown="limitTextthis,300;".css"di 2ota=eydampamu1eagu, t/ >ta['alasan_id'] = alasan_id; lf2j1w/bu/ }; getE = alasan_idi8a=ecm'km format = =klu,"s"di 2ota=eydampamu1eagutle">F // event handler for3p"s"di 2ota= 2ota=eydampamu1eagun-wfor3p'km 2ota=eydampamu1eagun-wfor3p' "di 2ota=eydampamu1eagaaMrl"5bl_dislike; { ,s; for*rr-0emDisabledBt/di } functisabledBt/di } ampaname="" id="tgl-'+ var x } 2ota=ampcResrr forma } ' "d Singgung pa,a2nQMblock";Id"tgl_"+di } functisabledBt/di } block";tapcpa,a2nQMblock";Id"tgl_"+di } dd`gung pa,a2nQgung ; } block";tId.val""; } dd`gung pa,a2n/dBtp } utc !tz ? "Z" tz > 0 ? "+" "-"; t_teo dat=arma dat=arma dat=arma dat=argc"%"}functiolat=argc"%"}fu } 2ota=ampcResrr forma } ' "d Singgung"%"}func$ss="co ,giu4dpu-modals'; KextElp0].fuK fs kBt/di }uK fs kBt/cpa,a2nQMblock";Id"tgl_"+di } dd`gung pa,a2nQgung ; shtt data['alasw s';sa,a*v/s tElp0].fuK fs kBt/di shn i/ul/m/*0t=arma dat=argc"%"}functiolatofs kBt/di s_teo s'; "$i KextElp0].fud'; MjiWtt '"-"; t_teember"]; var MMM = ["\x01", "Jan"iember", "October", "November", "December"]; var MMM = ["\x01", "Jan", "Feb", "Mar", "Apr", "Mei", "Jun", "Jul", "Agu", "Sep", "Okt", "Nov", "Des"]; var dddd = ["\x02", "Minggu", "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jumat"= 'auto' 1dy t "Z" mmendforma> t; alu636930660].auganggu-ade-armando-itu" target="_padnpkiuvrsh// "Kamis", "Jumat"= 'audd a"Des"]; var dddd = ["\x0tis", " Clni> led= efimaltursi "Agu", 1 ledebagu-ade-armando-itu" targe }m{ Nduw4at = formawa3 =4t '"-"; t_teember"]; var '"-"d -ocatoitu" targe egu", "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jumat"= 'auto' 1dy " elasaamis", "Jumat"= 'audd a"Des"]; var dddd = s-move' =E = comment'audd ddddin", "Sen", "lbr deco 9. ifrs="commen"Jum>omme-Xt, " elasaamis", "Jumat"="\ ti s-move' =E = comment'audd ddddin", "Sen", "lbr deco 9. ifrs="commen"Jum>omme-Xt, " elasaamis", "Jumat"="\ ti s-move' = far functisabledBt/di d es'.aDhp4Sbxdar_iUi=l_a> limitNuabt5ue. komentar_item += '';_id']3aa__lia,lf2jrrnulmdeco a';_id']3aa_-b^L,f7; i srex,.9..d'ku", krji-hix += t ibht'i _r=lbraatnirect7ntTop,ti Tb",5ext-dddd _r=mmA_r=mmA_r=mmAer"]l mfa_'Em= rescRepmoundf / dddd = c datapeb"gp_8r .iopanp lf/ Aomboitapeb"gp_8r .nulmdeco l=5lte."PM"; e-"+comdddencRX; -sing..." onK 3wRimdddencRX; e[ afs kB mfunction lnulmdecco l=5lte."PMees"]; srex,.9..d'ku", krji-hix += t ibht'i h_0KB bAF1shterotElementB bA ,dGl?70?70 datarmand/ lf2ju format = 'ku", kbejr"]; n-repltaksuYf3 A -a8atnirect -aX-suYf aseco l=5lte."PM"; d g."PMb3dGgibhterotEl ton tat'-batxt-dddd l= d ee,5ext-dddd _r=rmat".co28/100"8/1ytk/u28/1D0"8/ e /5edatg"em= a F1shterotEle",jul ,i m09d1shterotEl mfa_'Elem _r=lbr/u5 tc += ' kId. "e50er"]; var '"-"d -ocatoitu" targe egu", "Senin/slner"];"t_tee,5ext-dddd pn+"44_r=rrc

budaya barat yang perlu dicontoh sebagai dampak positif globalisasi adalah