Isidengan berbagai hal yang berhubungan dengan bagaimana kita bisa menjangkau, menghubungi dan menemui target market tersebut. Step #3: Siapkan Daftar Pertanyaan (Sales Script) Berikutnya yang harus disiapkan adalah menyusun daftar pertanyaan (sales script) yang disesuaikan dengan latar belakang, hobby atau hal-hal yang mereka sukai,
Carapertama yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan tingkat konversi bisnis Anda adalah dengan menggunakan CRO planner. CRO planner dapat membantu Anda untuk menganalisis dan mengembangkan strategi yang dapat meningkatkan rasio konversi bisnis Anda. 2. Menambahkan Live Chat
Tidakperlu bingung, karena kami sudah merangkum tentang 10 cara mudah meningkatkan penjualan dalam bisnis, berikut pembahasannya: 1. Memperluas Target Bisnis Hal paling mudah untuk meningkatkan omset penjualan adalah dengan memperluas target bisnis. Jika target pasar produk Anda sudah penuh, Anda bisa memperlebar target bisnis baru.
11tips mencapai target penjualan yang bisa Anda ikuti sebagai berikut: Menentukan jenis tujuan yang akan Anda terapkan Tujuan Anda harus SMART Bagikan dan terapkan semua sasaran penjualan Tingkatkan Closing Anda Maksimalkan penggunaan sosial media Menjalin hubungan baik dengan pelanggan Memantau Perkembangan Sasaran Target Penjualan Anda
Caramelakukan konversi ke pembuatan akun tingkat lanjut Persyaratan. Anda harus merupakan Admin Akun. Akun Anda tidak boleh berupa akun multiklien (MCA), atau sub-akun di MCA yang sudah ada. Anda tidak boleh memiliki pelanggaran kebijakan tingkat akun. Petunjuk. Login ke akun Merchant Center. Klik ikon alat lalu Setelan akun.
masukke bagian General dimana disini kita akan memodifikasi atau memasukkan produk beserta keterangan dari produk tersebut. Bisa kita cari dari situs lain kemudian kita Copy Paste ke bagian General tersebut. Nah sudah jadi seperti ini, kemudian di bagian kolom Meta Tag Title tuliskan "handphone". Selanjutnya kita masuk ke halaman Data.
. Daftar Isi 1Pelajari 16 Tips Untuk Menjadi Sales Yang Sukses dan HandalApa Yang Membuat Sales Lebih Baik Dibanding Sales Lainnya?Apa Itu Teknik Penjualan Berbasis Sains?Bagaimana Teknik Penjualan Yang Efektif? Menjadi sales yang sukses dan handal merupakan impian bagi semua tenaga sales profesional. Tidak mudah untuk menjadi seorang sales yang sukses, namun bagi mereka yang ingin belajar pasti tahu bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil. Berikut ini kami berikan 16 teknik penjualan yang efektif. Kamu mungkin pernah berpikir sebelumnya kebanyakan orang bahkan berpikir hal yang sama bahwa seorang sales yang sukses adalah bakat sejak lahir. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidaklah benar. Sales yang berhasil memiliki formula yang terbukti bahwa mereka menggunakan waktu dan ilmu pengetahuan untuk belajar lagi dan lagi. Apa teknik penjualan yang mereka pakai? Apa formula rahasia mereka? Jawabannya adalah mereka menggunakan sains atau ilmu pengetahuan. Ya! Teknik penjualan berbasis sains, menggabungkan ilmu psikologi, sosial, dan ekonomi, lalu mengumpulkan analisa tentang pembeli dan kebutuhan mereka dan menempatkannya dalam bagian dari proses penjualan mereka. Nah, untuk membantu kamu memulai dengan penjualan berbasis sains, kami telah membuat panduan berbasis data ilmiah yang tersusun menjadi 16 teknik penjualan yang efektif dan terbukti yang bisa kamu gunakan hari ini juga untuk menaikan potensi penjualan kamu! Apa Yang Membuat Sales Lebih Baik Dibanding Sales Lainnya? Tentu, memiliki keterampilan dan pengalaman pribadi yang tepat adalah penting. Namun, untuk dapat secara konsisten mengubah prospek, menutup transaksi dengan penjualan, dan menjadi nomor 1 di antara sales terbaik di perusahaan memerlukan lebih dari sekadar keterampilan dan pengalaman. Selama beberapa dekade terakhir, banyak penelitian ilmiah telah muncul tentang bagaimana otak manusia membuat pilihan dan faktor mana yang dapat mempengaruhi apa yang kita katakan dan lakukan, termasuk apa yang kamu beli. Nah kabar baiknya, pengetahuan ilmiah ini sudah tersedia dan dapat digunakan untuk membantu kamu menjadi seorang sales yang sukses! Jangan khawatir. Kamu tidak perlu gelar dalam fisika atau kimia untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan penjualan. Yang kamu butuhkan adalah bersedia menyesuaikan proses penjualan saat ini dan mulai menggunakan pendekatan baru yang digunakan oleh para pelaku penjualan top hari ini. Apa Itu Teknik Penjualan Berbasis Sains? Teknik penjualan berbasis sains adalah sebagai teknik penjualan yang menggabungkan ilmu psikologi, sosial, dan ekonomi lalu mengumpulkan analisa tentang pembeli dan kebutuhan mereka dan menempatkannya dalam bagian dari proses penjualan. Pendekatan baru terhadap penjualan ini didasarkan pada metode ilmiah yang telah dicoba dan diuji untuk membantu meningkatkan kinerja tenaga penjualan di setiap bagian dari proses pembelian. Sementara sebagian besar praktik penjualan terbaik B2B berfokus pada tenaga penjualan itu sendiri. Nah, penjualan berbasis sains fokus pada bagian terpenting dari setiap proses penjualan, yaitu pembeli. Teknik penjualan berbasis sains menggunakan penelitian ilmiah untuk memahami apa yang terjadi di dalam otak pembeli, dan bagaimana otak mereka dapat dipengaruhi. Ketika kamu mulai menjual dengan cara yang sesuai dengan cara otak terhubung untuk melakukan pembelian, kamu akan meningkatkan penjualan. Bagaimana Teknik Penjualan Yang Efektif? Sebelumnya kami perjelas dulu bahwa yang akan dibahas bukanlah tentang kemampuan mengolah pikiran seperti Luke Skywalker, yang jadi Jedi dalam film Starwars. Melainkan berbicara tentang menerapkan penelitian puluhan tahun ke dalam proses penjualan untuk membantu kamu meningkatkan penjualan. Dan, untuk membantu kamu memulai dengan teknik penjualan berbasis sains, berikut terdapat 16 teknik penjualan berbasis sains yang dapat kamu terapkan. 1. Hubungi leads/prospek dalam 5 menit Berapa lama sih biasanya kamu menunggu untuk menghubungi prospek? Ilmu pengetahuan menunjukkan kepada kita bahwa pembeli lebih mungkin melakukan pembelian lebih dekat pada waktu ketika mereka melakukan penyelidikan awal. Namun, setiap menit yang kamu buang untuk menunggu sebelum menghubungi calon pembeli menghasilkan penurunan dramatis dalam tingkat minat mereka. Beberapa tenaga penjualan menunggu sampai mereka memiliki waktu luang untuk merespons prospek yang masuk ke dalam CRM melalui pendaftaran pada website mereka. Jika kamu melakukan ini, maka kamu membuat kesalahan besar! konversi lama waktu respon terhadap prospek Selalu segera tanggapi setiap prospek /calon pelanggan. Penelitian oleh Lead Response Management menemukan bahwa 100x lebih mungkin untuk berhasil menghubungi seorang lead jika kamu merespons dalam 5 menit dan 21x lebih mungkin untuk memenuhi syarat lead itu. 2. Mencoba untuk mencapai prospek sebanyak 6 kali Berapa kali kamu menghubungi prospek? Sebagian besar tenaga sales menelepon satu atau dua kali lalu menyerah, tetapi jangan! Penelitian dari Velocify menunjukkan bahwa melakukan enam kali upaya adalah angka ajaib. Kamu dapat secara dramatis meningkatkan tingkat kontak kamu dengan melakukan enam upaya untuk menghubungi prospek! 3. Hubungi prospek di pagi atau sore hari Jam berapa kamu menghubungi lead/prospekmu? Seorang pembeli mungkin berada dalam suasana hati yang jauh lebih baik, kalau kamu menelepon pada waktu-waktu yang nyaman bagi mereka, seperti hal pertama di pagi hari atau di akhir hari kerja mereka. Waktu yang tepat akan bervariasi berdasarkan industri, tetapi penelitian menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk menelepon biasanya antara jam 8 pagi sampai 9 pagi dan antara jam 4 sore dan 5 sore. 4. Lakukan telepon pada hari Rabu atau Kamis Apakah kamu menjadwalkan “hari panggilan” kamu. Apakah jadwa yang kamu buat itu berdasarkan ketika kamu punya waktu atau ketika calon pembeli punya waktu? Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembeli akan lebih responsif pada beberapa hari daripada yang lain. Tidak mengherankan, hari Senin tidak terlalu bagus untuk menelepon pembeli, tetapi apakah Kamu juga tahu bahwa hari Selasa sama buruknya? Hari terbaik untuk menelepon mungkin akan berbeda di setiap industri. Jadi, pastikan kamu melakukan riset untuk memahami hari-hari kerja prospekmu. Namun, data menunjukkan kepada kita bahwa pertengahan minggu sebelum akhir minggu adalah hari terbaik untuk menelepon. Kamu bisa mencobanya sendiri dan melakukan riset hari terbaik untuk melakukan panggilan kepada calon pembeli. 5. Tersenyumlah, dan jadilah positif Apa kata-kata pertama yang keluar dari mulutmu ketika mulai berbicara kepada calon pembeli? Kamu mungkin berpikir kalau kita berkomentar tentang cuaca yang sedang buruk tidak membuat perbedaan, tetapi sebenarnya bisa berdampak negatif pada kemungkinan untuk melakukan penjualan. Jika kamu mengalami pagi yang buruk, simpanlah untuk diri sendiri karena penelitian ilmiah menunjukkan bahwa memulai dengan komentar positif akan lebih menguntungkan bagi Kita. Satu studi dari menemukan bahwa pelayan yang hanya mengatakan “selamat pagi” kepada para tamu hotel dan memberikan ramalan cuaca positif dapat meningkatkan niat mereka untuk membeli sebesar 27%. 6. Jangan bicara buruk tentang kompetitor Apakah kamu mengatakan hal buruk tentang kompetitor? Jika iya, sudah saatnya untuk berhenti. Mengapa? Dengan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain atau perusahaan menghasilkan fenomena yang disebut Pemindahan Sifat Spontan. Otak bekerja dengan cara menghubungkan gosip atau negativitas dengan orang yang berbicara. Jadi jika Anda mengatakan sesuatu yang negatif tentang pesaing kepada pembeli, maka otak pelanggan menempatkan sifat negatif itu pada kamu. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa ketika kamu mengatakan hal-hal buruk tentang pesaingmu, sifat-sifat itu ditransfer kepada kamu dalam benak pembeli. Jadi, sebaiknya kamu tidak berbicara buruk tentang kompetitor. 7. Perhatikan dan gunakan bahasa tubuh dengan tepat Sebagai seorang sales profesional, Kamu pasti berpikir hati-hati tentang kata-kata yang kamu gunakan, tapi seberapa banyak kamu memperhatikan tentang bahasa tubuhmu? Satu studi, yang dipresentasikan oleh Vanessa Van Edwards memandang para tenaga penjualan yang hanya menerima satu sesi pelatihan tentang penggunaan bahasa tubuh mereka untuk memperkuat pesan-pesan verbal mereka. Studi ini menemukan bahwa tenaga penjualan yang menggunakan bahasa tubuh yang efektif meningkatkan angka penjualan mereka sebesar 56%. 8. Nikmati sifat kompetitif dari penjualan Kamu pasti ingin memenangkan’ sebanyak mungkin penjualan? Sales sukses yang berkinerja tinggi dan kompetitif melihat penjualan bukan hanya pekerjaan, tetapi sebagai permainan. Itu sebabnya mereka menggunakan istilah menang’ penjualan. Sebuah studi 2003 oleh profesor pemasaran Balaji Krishnan dan rekan-rekannya menguji 182 tenaga penjualan dan menemukan bahwa daya saing menyebabkan tenaga penjualan termotivasi bekerja lebih keras dan berlomba untuk mengungguli rekan-rekan mereka. 9. Selalu optimis Ketika kamu melihat gelas, apakah setengah kosong atau setengah penuh? Kamu mungkin bertanya-tanya apa hubungannya jawaban untuk pertanyaan ini dengan penjualan. Seorang Psikolog Martin Seligman dan rekan-rekannya adalah yang pertama mempelajari optimisme dalam tenaga penjualan. Lebih dari 30 tahun penelitian yang melibatkan lebih dari satu juta tenaga penjualan menegaskan bahwa optimisme adalah atribut yang berharga. Penelitian mereka yang paling terkenal adalah pada tahun 1986 ketika Martin Seligman dan Peter Schulman menguji pelamar di Metropolitan Life untuk optimisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimis secara konsisten lebih menjual dari pada sifat pesimis. Ini bukan satu kali, karena mereka mengulangi hasilnya dalam studi tahun 1995 yang melibatkan tenaga penjualan di beberapa industri, termasuk produk kantor, real estate, perbankan, dan penjualan mobil. Mereka menemukan secara meyakinkan bahwa sales yang optimis menjual lebih banyak daripada sales yang bersifat pesimis antara 20 hingga 40%. 10. Introvert? Ekstrovert? Jadilah seorang ambivert Nah mungkin kamu seorang introvert, kamu juga mungkin pernah mendengar bahwa ekstrovert kebanyakan menjadi tenaga penjualan terbaik. Betul juga, tapi itu tidak sepenuhnya akurat karena tenaga penjualan terbaik tidak introvert atau ekstrovert. Mereka sebenarnya ambivert. Apa itu ambivert? Ambivert adalah seseorang yang memiliki kualitas introvert dan ekstrovert dan memantul di antara keduanya tanpa berkomitmen pada satu atau yang lain. Misalnya, seorang ambivert menikmati berada di sekitar orang lain, tetapi mereka juga menikmati waktu mereka sendiri. Sebuah studi baru-baru ini terhadap 300 tenaga sales professional yang diterbitkan di Psychological Science membagikan temuan peneliti Adam Grant bahwa kualitas kepribadian introvert dan ekstrovert memiliki tempat dalam penjualan. Tetapi kunci yang diambil dari penelitian ini adalah bahwa rata-rata, sales yang ambivert menghasilkan 32% lebih banyak pendapatan dari tenaga penjualan yang ekstrovert. Ambivert ini pada dasarnya hanya sebuah perumpamaan. Dalam artian sesungguhnya, sales sebaiknya dapat cepat beradaptasi di berbagai lingkungan yang didatanginya maupun berbagai karakter yang ditemui. Sales yang cepat untuk beradaptasi akan memudahkan mereka untuk melakukan presentasi penjualan. 11. Jadilah lebih closers, konsultan, atau pakar Setiap orang memiliki pendekatan sendiri terhadap penjualan, tetapi apa yang kamu miliki? Studi ilmiah telah mengidentifikasi delapan kategori pendekatan penjualan utama, termasuk pendongeng, fokus, narator, agresor, dan sosialisator. Namun, sebuah studi terhadap 800 tenaga penjualan oleh peneliti Lynette Ryals dan Iain Davies menemukan bahwa tiga lainnya adalah yang paling sukses yaitu closers, consultants dan experts. Studi ini menemukan bahwa para ahli secara alami berbakat dalam semua bidang penjualan, sementara konsultan cenderung fokus pada mendengarkan pembeli mereka dan memecahkan masalah, sementara closers adalah pembicara yang baik dalam mengonversi. Apa yang mereka temukan adalah hanya 37% tenaga sales yang dianggap efektif dalam jangka panjang dan tiga tipe sales ini- closers, konsultan, dan pakar- kebanyakan termasuk dalam kategori sales sukses. 12. Menawarkan lebih dari satu opsi Berapa banyak opsi yang kamu berikan kepada calon pembelimu? Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research, Daniel Mochon menemukan bahwa jumlah opsi produk memiliki pengaruh besar. Salah satu eksperimen Daniel yang paling terkenal didasarkan pada konsumen yang diminta untuk membeli pemutar DVD. Ketika satu pemutar DVD ditampilkan, hanya 10% yang dibeli. Namun, ketika Daniel memperkenalkan pemutar DVD kedua, jumlah penjualan meningkat sebesar 66%! Pembeli lebih cenderung melakukan pembelian jika mereka merasa yakin tentang keputusan mereka. Salah satu cara untuk meminimalkan persepsi risiko otak adalah dengan menghadirkan lebih dari satu opsi sehingga mereka dapat memilih sendiri opsi “risiko terendah”. 13. Bertindaklah seperti pembeli Pernah nggak memperhatikan bagaimana seorang calon pembeli bersikap dan merespons kamu? Gerakan, ekspresi, dan postur seseorang yang kamu ajak bicara dapat secara signifikan meningkatkan persepsi mereka tentang kamu. Teknik ini dikenal sebagai mirroring. Satu studi pada tahun 2009 melibatkan studi terhadap 60 orang yang ditugaskan untuk bernegosiasi. Dengan mencerminkan pidato dan postur pasangan mereka, mereka dapat mencapai kesepakatan 67% dari total waktu yang diberikan, sementara mereka yang tidak mencerminkan pasangan mereka hanya mampu mencapai kesepakatan 12,5% dari total waktu. Studi lain pada tahun 2011 melibatkan lebih dari 100 pelanggan dan menemukan bahwa mereka membeli lebih banyak produk dan memiliki kesan yang lebih positif terhadap perusahaan ketika tenaga penjualan ritel diminta untuk mencerminkan perilaku pelanggan mereka. Mencerminkan perilaku verbal dan nonverbal calon pembeli Kamu akan secara signifikan meningkatkan kesediaan mereka untuk setuju dengan kamu. 14. Percaya diri Pernah nggak ragu akan kemampuan diri sendiri? Setiap orang melakukannya dari waktu ke waktu, tidak peduli seberapa sukses mereka atau apakah mereka laki-laki atau perempuan. Faktanya, meragukan diri sendiri dan kemampuanmu adalah masalah umum terjadi. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah merenungkan bagaimana kamu telah berhasil di masa lalu. Kemudian, katakan dengan lantang kepada diri sendiri bahwa keberhasilan yang kamu peroleh di masa lalu adalah bukti seberapa baik kamu akan melakukan di masa depan. Ini latihan sederhana, tetapi telah terbukti mengubah pikiran Kita menjadi lebih percaya diri dan semakin percaya diri serta menjadi lebih berkharisma. 15. Banyak tersenyum Apakah calon pembeli memandang kamu sebagai seorang yang hangat dan mudah didekati? Jika tidak, ada cara yang sangat mudah untuk meningkatkan ini. Lebih banyaklah tersenyum pada mereka. Ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bagaimana tersenyum terkait erat dengan persepsi kita tentang seberapa dekat seseorang itu. Robert Zajonic menganalisis apa yang terjadi pada tubuh ketika Anda tersenyum, yang meliputi peningkatan aliran darah ke otak dan menurunkan suhu tubuh. Ini menghasilkan perasaan senang dan kepercayaan diri yang meningkat. Yang terbaik dari semuanya, ketika Anda tersenyum pada seseorang, itu mengaktifkan otak orang yang Anda tuju, sehingga mereka lebih mungkin untuk membalas senyum Anda. Tersenyum membuat Anda terlihat lebih hangat dan penelitian menunjukkan bahwa ketika orang menganggap Anda hangat, mereka lebih cenderung mempercayai Anda dan merangkul ide-ide Anda. 16. Bertindak seperti dokter Apakah calon pembeli atau prospek mau terbuka dengan kamu? Sebagai manusia, kita akan lebih senang berbicara dengan orang-orang yang mengajukan pertanyaan mendalam, kecenderungan orang dalam situasi tersebut akan lebih terbuka dan mau berbagi detail tentang diri kita sendiri. Para peneliti di Harvard mempelajari apa yang terjadi di otak kita ketika kita membahas informasi tentang subjek favorit kita, yaitu diri kita sendiri. Dalam hal penjualan, sales sukses lebih sering mengajukan pertanyaan mendalam kepada pembeli. Mereka menciptakan pengalaman pembelian yang lebih menyenangkan, sehingga membantu meningkatkan penjualan. Rahasia Penunjang Teknik Penjualan Yang Efektif Persaingan sangat kuat dalam industri penjualan, jadi kamu perlu memanfaatkan setiap kesempatan untuk berhasil. Kabar baiknya adalah bahwa masih banyak sales professional / tenaga penjualan yang masih mengandalkan metode dan teknik yang lebih konvensional untuk meningkatkan penjualan. Nah, langkah terakhir adalah bonus bagi kamu, hampir semua sales sukses pasti mengetahuinya dan menggunakannya, yaitu dengan memanfaatkan teknologi dengan menggunakan software CRM. Software CRM membantu pekerjaanmu lebih praktis untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh tentang prospekmu. Sehingga kamu bisa merencanakan strategi yang tepat untuk setiap prospekmu. Rekomendasi Artikel Jenis Komplain Pelanggan dan Cara Mengatasinya Contoh Penerapan CRM Dalam Sebuah Perusahaan Begini Peran Penting CRM Dalam Sebuah Perusahaan 7 Rekomendasi Aplikasi Sales Lapangan Terbaik Untuk Bisnis Implementasi CRM Pengertian dan Proses Penerapannya
7 Langkah Utama Dalam Penjualan yang Efektif Tidak ada pendekatan penjualan yang paling unggul dalam segala situasi. Tetapi program pelatihan penjualan umumnya sepakat tentang 7 langkah utama yang dibutuhkan dalam proses penjualan yang efektif. Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut 1. Menentukan Siapa Dan Kualifikasi Calon Langkah pertama dalam proses penjualan ialah mengidentifikasi calon. Walaupun perusahaan berusaha memberi petunjuk, wakil penjualan perlu mempunyai keahlian untuk mendapatkan petunjuk mereka sendiri. Petunjuk tersebut dapat diperoleh dengan cara-cara sebagai berikut a. Menanyakan pelanggan saat ini tentang nama-nama prospek. b. Menghubungi sumber-sumber lainnya, seperti agen penjual, wakil penjualan yang tidak bersaing, pemasok, bankir dan eksekutif asosiasi perdagangan. c. Melakukan aktivitas berbicara dan menulis yang akan menarik perhatian konsumen. d. Bergabung dengan organisasi tempat prospek ini bergabung. e. Memeriksa sumber-sumber data buku telepon, surat kabar, dan sebagainya untuk mencari nama-nama. f. Menggunakan telepon dan surat untuk memperoleh petunjuk. g. Mampir ke berbagai kantor tanpa pemberitahuan cold canvassing Wakil penjualan membutuhkan keahlian untuk menyaring petunjuk-petunjuk yang jelek. Wakil penjualan mungkin menyurati ataupun menelepon calon pembeli sebelum akhirnya memutuskan untuk mengunjunginya. Calon dikualifikasikan dengan memeriksa kemampuan keuangannya, ukuran bisnisnya, lokasi, persyaratan khusus, dan kemungkinan bisnis yang berkelanjutan. Petunjuk dapat digolongkan sebagai petunjuk hangat warm leads, petunjuk panas hot leads, dan petunjuk dingin cold leads, dan pelunjuk panas yang dikontak pertama kali. 2. Pendekatan Awal Wiraniaga perlu untuk mempelajari sebanyak mungkin perusahaan calon apa yang dibutuhkan, dan siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian dan pembelinya karakteristik pribadi mereka serta gaya pembeliannya. Wiraniaga bisa berkonsultasi dengan sumber-sumber standar, kenalan, dan orang lain untuk dapat mempelajari perusahaan tersebut. Wiraniaga harus menetapkan tujuan kunjungannya, yang mungkin untuk menentukan kualifikasi calon, mengumpulkan informasi, ataupun melakukan penjualan. Tugas lainnya ialah untuk memutuskan pendekatan terbaik, yang mungkin merupakan telepon, kunjungan pribadi, atau surat. Penentuan waktu terbaik juga harus dipikirkan karena banyak calon yang sibuk pada waktu-waktu tertentu. Dan pada akhirnya, wiraniaga harus merencanakan strategi penjualan keseluruhan untuk account tersebut. 3. Pendekatan Wiraniaga harus mengetahui bagaimana cara menyapa pembeli untuk membina hubungan awal yang baik. Wiraniaga mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan pakaian yang sama dengan yang digunakan oleh pembeli, menunjukkan perhatian dan kesopanan pada pembeli, dan menghindari perilaku yang mengganggu seperti misalnya memelototi pelanggan. Kalimat pembuka sebisa mungkin harus positif, misalnya seperti "Tuan Roony, saya Caroline dari Perusahaan Global. Perusahaan saya dan saya menghargai kesediaan Anda untuk menemui saya. Saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik agar kunjungan ini dapat menguntungkan dan berharga bagi Anda dan perusahaan Anda". Ini mungkin akan diikuti dengan pertanyaan kunci serta aktif mendengarkan untuk memahami pembeli dan kebutuhannya dengan baik. 4. Presentasi dan Demonstrasi Wiraniaga saat ini "menceritakan" produk pada pembeli, mengikuti rumus AIDA untuk mendapatkan attention perhatian, interest menimbulkan minat, desire membangkitkan keinginan, dan action menghasilkan tindakan. Selama presentasi berlangsung wiraniaga menekankan benefit manfaat yang dapat diperoleh oleh pembeli, dengan memperlihatkan feature's keistimewaan-keistimewaan produk sebagai bukti manfaatnya. Manfaat adalah suatu keuntungan, seperti pekerjaan lebih sedikit, biaya yang lebih rendah, atau laba yang lebih besar bagi pembeli. Feature merupakan karakteristik produk seperti berat, warna, atau ukurannya. Kesalahan penjualan yang umum terjadi ialah membesar-besarkan feature produk orientasi produk, dan bukan manfaatnya bagi pelanggan orientasi pasar. Setidaknya perusahaan sudah mengembangkan tiga gaya presentasi penjualan yaitu sebagai berikut a. Pendekatan Baku Canned Approach Yakni pembicaraan penjualan hafalan yang mencakup pokok-pokok utama. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran rangsangan tanggapan, yaitu pembeli pasif dan dapat digerakkan untuk membeli dengan memakai rangsangan kata yang tepat, istilah, gambar, dan tindakan. Presentasi dengan memakai pendekatan baku terutama biasanya dilakukan dalam penjualan dari rumah ke rumah dan penjualan melalui telepon. b. Pendekatan Rumusan For Mulated Approach Didasarkan pada pemikiran rangsangan tanggapan namun mengidentifikasikan terlebih dahulu kebutuhan pembeli dan gaya pembeliannya, kemudian memakai pendekatan rumusan pada pembeli jenis ini. Wiraniaga pertama-tama mengajak pembeli untuk berdiskusi sedemikian rupa sehingga terungkaplah sikap dan kebutuhan pembeli. Kemudian wiraniaga akan beralih ke presentasi rumusan yang menunjukkan bagaimana produk yang bersangkutan akan memuaskan kebutuhan pembeli. Ini tidak baku, namun mengikuti suatu rencana umum. c. Pendekatan Kebutuhan Kepuasan Need Satisfaction Approach Pendekatan ini dimulai dengan mencari kebutuhan pelanggan yang sebenarnya dengan mendorong pelanggan agar berbicara. Pendekatan ini memerlukan keahlian mendengarkan serta memecahkan masalah yang baik. Wiraniaga disini berperan sebagai konsultan bisnis yang mengerti banyak hal dengan harapan bisa membantu pelanggan menghemat uang atau mendapatkan lebih banyak uang. Presentasi penjualan bisa ditingkatkan dengan alat bantu demonstrasi seperti bagan, slide, buklet, film, video, sampel produk, dan simulasi berbasis komputer. Apabila pembeli dapat melihat atau menangani produk, ia akan ingat lebih baik mengenai feature dan manfaatnya. Selama demonstrasi, wiraniaga dapat memakai salah satu dari lima strategi untuk mempengaruhi a. Legitimasi yaitu wiraniaga menekankan reputasi dan pengalaman perusahaannya. b. Kekuatan referensi yaitu wiraniaga mengandalkan minat, karakteristik, dan pengenalan bersama. c. Keahlian yaitu wiraniaga menunjukkan pengetahuan yang mendalam tentang situasi pembeli dan produk perusahaannya. d. Terima kasih yaitu wiraniaga memberikan bantuan pribadi pemberian promosi, makan siang gratis untuk memperkuat hubungan dan perasaan timbal balik. e. Manajemen kesan yaitu wiraniaga berusaha untuk menimbulkan kesan yang baik atas dirinya. 5. Mengatasi Keberatan Pelanggan senantiasa mengajukan keberatan selama presentasi ataupun ketika diminta untuk memesan. Penolakan mereka dapat bersifat psikologis maupun logis. Penolakan psikologis mencakup penolakan untuk ikut campur, keengganan untuk menyerah, preferensi terhadap sumber pasokan atau merek yang sudah mapan kelesuan, asosiasi yang tidak menyenangkan mengenai orang lain, tidak suka mengambil keputusan, ide yang sudah dimiliki sebelumnya, dan sikap ketakutan yang berlebihan terhadap uang. Penolakan logis mungkin mencakup keberatan atas harga, jadwal pengiriman, ataupun karakteristik tertentu produk atau perusahaan. Untuk menangani keberatan-keberatan tersebut, wiraniaga mempertahankan pendekatan yang positif, menanyai pembeli dengan cara sedemikian rupa sehingga pembeli harus menjelaskan keberatannya, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan mereka, menyangkal keabsahan keberatan tersebut, ataupun mengubah keberatan tersebut menjadi alasan untuk membeli. Wiraniaga memerlukan latihan keahlian negosiasi yang lebih luas, yang didalamnya mencakup bagaimana menangani dan mengatasi keberatan. 6. Penutupan Sekarang wiraniaga mencoba menutup penjualan. Sebagian wiraniaga tidak meraih tahap ini atau tidak melakukannya dengan baik. Mereka kurang mempunyai kepercayaan diri atau merasa kurang nyaman untuk meminta pesanan ataupun tidak menyadari waktu psikologis yang tepat untuk menutup penjualan. Wiraniaga perlu untuk mengetahui bagaimana mengenali sinyal atau tanda-tanda untuk menutup penjualan dari pembeli, termasuk tindakan fisik, pernyataan, komentar, dan pertanyaan. Wiraniaga dapat memakai salah satu dari sebagaian teknik penutupan. Mereka dapat meminta pesanan, mengulangi butir-butir kesepakatan, menanyakan apakah pembeli ingin A atau B, menawarkan untuk membantu sekretaris menulis pesanan, membuat pembeli harus melakukan pilihan kecil seperti ukuran atau warna, atau menunjukkan apa kerugian pembeli apabila tidak memesan sekarang. Wiraniaga mungkin saja menawarkan dorongan khusus bagi pembeli untuk menutup penjualan, seperti kuantitas ekstra gratis, harga khusus, atau pemberian hadiah. 7. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan Langkah terakhir ini sangat penting apabila wiraniaga ingin memastikan kepuasan pelanggan dan kelanjutan bisnis. Segera sesudah menutup penjualan, wiraniaga sebaiknya melengkapi perincian yang dibutuhkan tentang waktu pengiriman, syarat pembelian, serta hal-hal lain yang dibutuhkan oleh pelanggan. Wiraniaga harus menjadwalkan kunjungan sebagai tindak lanjut apabila pesanan sudah diterima, untuk memastikan instruksi, instalasi, dan pelayanan yang tepat. Kunjungan tersebut akan mendeteksi masalah-masalah yang ada dan meyakinkan pembeli bahwa wiraniaga menaruh perhatian, serta mengurangi ketidaksenangan yang mungkin akan timbul. Wiraniaga harus pula mengembangkan rencana pemeliharaan account untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut tidak terlupakan atau hilang.
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Cara Melakukan Penjualan 16 Strategi dan Contohnya Cara Melakukan Penjualan 16 Strategi dan Contohnya Melakukan penjualan atau closing adalah langkah kunci dalam siklus penjualan yang melibatkan konfirmasi calon pelanggan akan membeli produk atau layanan Anda. Metode yang Anda pilih untuk closing penjualan harus didasarkan pada pengalaman Anda dengan pelanggan selama langkah-langkah sebelumnya dari siklus penjualan. Memilih strategi penutupan yang tepat dapat meningkatkan peluang Anda untuk menjual produk. Pada artikel ini, kami membagikan cara melakukan closing penjualan melalui 16 metode berbeda untuk meningkatkan keuntungan bisnis Anda. Cara Melakukan Closing Penjualan Setelah mempresentasikan produk atau layanan Anda kepada calon pembeli, Anda harus memilih saat yang tepat untuk melakukan closing penjualan. Bergantung pada bagaimana pelanggan merespons promosi Anda, Anda dapat menggunakan berbagai teknik. Terlepas dari metode yang Anda pilih, fokuslah pada aspek produk atau perusahaan Anda yang paling diterima pembeli melalui proses penjualan. Gunakan kombinasi langkah-langkah berikut sebagai panduan untuk closing penjualan dalam berbagai situasi 1. Tawarkan pilihan Jika calon pembeli Anda tampaknya puas dengan promosi penjualan Anda, Anda dapat menawarkan mereka pilihan antara dua opsi pembelian untuk closing penjualan. Calon pelanggan yang baik cenderung mengikuti petunjuk Anda dan memilih pilihan alih-alih menolak penjualan. Contoh “Sekarang kami telah menjelaskan semua pilihan Anda, apakah Anda lebih suka paket gold atau paket silver?” 2. Identifikasi hambatan Jika calon pelanggan tampak ragu-ragu, mintalah mereka menjelaskan apa yang dapat mencegah mereka membeli produk Anda. Jika mereka tidak keberatan, Anda dapat dengan mudah melanjutkan penjualan. Jika mereka memiliki masalah, Anda dapat mengatasinya secara langsung dan menanyakan apakah mereka akan closing penjualan setelah menangani keberatan mereka. Contoh “Berdasarkan persyaratan yang telah kita diskusikan, apakah ada alasan Anda tidak ingin bekerja dengan perusahaan saya untuk mencapai tujuan Anda? Jika kami dapat mengatasi alasan itu, kapan kami dapat menyelesaikan transaksi ini?” 3. Minta langkah selanjutnya Metode halus untuk melakikan closing penjualan adalah meminta pelanggan potensial untuk menguraikan proses bagaimana mereka atau perusahaan mereka membuat keputusan pembelian. Lanjutkan untuk meminta klarifikasi sampai Anda memiliki garis besar yang jelas tentang langkah-langkah yang harus Anda selesaikan untuk menyelesaikan penjualan. Anda dapat menggunakan informasi ini untuk menindaklanjuti dengan pelanggan secara efektif. Contoh “Jika Anda memutuskan untuk membeli produk kami, apa langkah selanjutnya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan di masa lalu untuk menerapkan kesepakatan serupa? Siapa saja yang harus Anda mintai persetujuan saat membuat keputusan ini?” Baca juga Podcast Adalah Media Audio yang Mampu Meningkatkan Penjualan, Ini Caranya! 4. Persetujuan segera Mempengaruhi pembeli Anda dengan menyatakan bagaimana produk Anda menguntungkan mereka dan kemudian meminta mereka untuk setuju. Kecuali jika pembeli Anda telah bersikap konfrontatif selama presentasi Anda, mereka tidak mungkin berdebat dengan apa yang Anda tawarkan. Contoh “Berdasarkan diskusi kita tentang bagaimana berbagai produk kami dapat membantu perusahaan Anda memenuhi sasaran kinerja mereka, saya merasa bahwa paket bronze kami akan sangat cocok untuk perusahaan Anda. Bagaimana menurut Anda?” 5. Tawarkan bantuan Salah satu teknik untuk closing penjualan dengan pelanggan yang ragu-ragu adalah dengan mengidentifikasi masalah yang mereka miliki dan menawarkan bantuan Anda untuk memecahkannya. Cukup menanyakan apakah Anda dapat menggunakan produk Anda untuk membantu dapat menciptakan hubungan bisnis yang ramah dan mendorong pembelian. Contoh “Apakah Anda ingin saya membantu Anda untuk mengatur seluruh pencatatan pembukuan dengan software akuntansi kami?” Baca juga Bagaimana Cara Menghitung Produktivitas pada Lingkungan Kerja? 6. Bentuk hubungan Jika Anda dapat menjalin hubungan baik antara Anda dan pelanggan, kemungkinan besar mereka akan membeli. Pertahankan kontak yang konsisten dengan calon pembeli Anda untuk mempersiapkan mereka melakukan pembelian. Mendengarkan dengan penuh perhatian ketika pelanggan membagikan tujuan mereka dan menunjukkan kepedulian yang tulus terhadap perusahaan mereka dapat mendorong mereka untuk memilih Anda daripada pesaing Anda. Membentuk hubungan pribadi dengan pelanggan Anda dapat meningkatkan pengalaman layanan pelanggan mereka dan menghasilkan pandangan positif terhadap produk Anda. Contoh “Saya senang berdiskusi dengan Anda hari ini dan berharap dapat menjadi pemasok tetap Anda untuk alat tulis kantor. Saya ingin meresmikan hubungan bisnis kita untuk mulai meningkatkan efisiensi di departemen Anda. Kapan kita bisa bertemu lagi untuk mengkonfirmasi kontrak kita?” 7. Meningkatkan nilai Menyertakan manfaat tambahan dalam penjualan Anda dapat menjadi faktor pendorong bagi pelanggan untuk menyelesaikan pembelian. Menawarkan item atau peningkatan gratis dapat meyakinkan pembeli yang tidak yakin bahwa apa yang Anda tawarkan sepadan dengan harga yang Anda minta. Contoh “Kami dapat menawarkan akses gratis selama enam bulan ke database eksklusif kami jika Anda membeli paket software lengkap kami.” 8. Sarankan uji coba Untuk pembeli yang ragu-ragu, lihat hubungan bisnis Anda sebagai percobaan, bukan komitmen. Meskipun pelanggan masih akan melakukan pembelian, jika mereka merasa memiliki opsi untuk menolaknya nanti, mereka mungkin lebih cenderung memberi kesempatan pada produk Anda. Contoh “Mengapa Anda tidak mencoba layanan kami selama beberapa minggu, dan jika Anda puas, kami dapat menambah durasi langganan Anda?” 9. Tetapkan tenggat waktu Dengan menawarkan harga atau kesepakatan tertentu untuk waktu yang terbatas, Anda dapat mendorong pelanggan untuk membuat keputusan dengan cepat dan mengurangi jumlah waktu dan usaha yang Anda habiskan untuk setiap penjualan. Teknik ini bekerja dengan baik jika Anda menegosiasikan jumlah setiap pembelian atau jika Anda memiliki penjualan dan promosi reguler. Contoh “Kami hanya menawarkan harga promo ini hingga akhir minggu. Apakah Anda dapat melakukan pembelian hari ini?” 10. Ciptakan urgensi Jika pelanggan Anda menyebutkan kerangka waktu untuk memecahkan masalah tertentu, sebutkan bagaimana lebih awal mereka membeli produk Anda dan lebih awal mereka dapat menerima hasil yang diinginkan. Dengan menyebutkan tenggat waktu yang harus dipenuhi pelanggan, Anda dapat mendorong mereka untuk mengambil tindakan dengan membeli produk Anda. Contoh “Jika Anda ingin penggajian Anda sepenuhnya otomatis untuk kuartal keuangan berikutnya, kita harus mulai menerapkan program saya pada akhir bulan. Apakah kerangka waktu ini cocok untuk Anda?” Baca juga Pengertian Brand Guidelines, Tips Membuatnya, dan Contohnya 11. Jelaskan konsekuensinya Jika Anda menawarkan produk yang memberikan perlindungan atau keamanan dalam beberapa cara, Anda dapat closing kesepakatan dengan menjelaskan kemungkinan konsekuensi negatif yang mungkin dialami pelanggan tanpa layanan Anda. Contoh “Tanpa sistem keamanan, toko Anda mungkin rentan terhadap perusakan dan pembobolan. Apakah Anda siap untuk membuat komitmen terhadap keselamatan dan keamanan Anda dengan membeli perlindungan untuk aset Anda?” 12. Tekankan kemajuan Saat Anda closing penjualan, gunakan bahasa positif yang menekankan pembelian sebagai cara bagi pelanggan Anda untuk membuat kemajuan dalam hidup atau bisnis mereka. Fokus pada bagaimana produk Anda merupakan elemen penting dari kesuksesan mereka dan pujilah pelanggan atas kemajuan yang akan mereka buat setelah melakukan pembelian. Contoh “Saya sudah menyiapkan dokumen, apakah Anda siap untuk melanjutkan bisnis Anda dan melakukan pembelian?” 13. Fokus pada tujuan mereka Saat Anda melakukan closing penjualan, rujuk tujuan pelanggan dan jelaskan bagaimana produk Anda dapat membantu mereka memenuhi tolok ukur kesuksesan mereka. Metode ini menunjukkan kepada pelanggan bahwa Anda memperhatikan kebutuhan mereka dan dapat menjadi sumber bisnis yang andal. Contoh “Saya melihat bahwa rencana strategis Anda termasuk mendigitalkan semua materi pelatihan Anda. Daftar mesin fotokopi yang kami tawarkan menyertakan fitur yang mengidentifikasi dokumen utama dan secara otomatis mengunggahnya ke situs web perusahaan Anda. Apakah Anda ingin menyertakan fitur ini dalam pembelian Anda?” 14. Asumsikan kesuksesan Jika Anda merasa yakin dengan promosi penjualan Anda, Anda dapat melanjutkan dengan percaya diri dalam penjualan tanpa bertanya langsung kepada pelanggan apakah mereka ingin membeli. Asumsikan bahwa promosi Anda berhasil dan tanyakan kapan pelanggan tersedia untuk mulai bekerja dengan Anda. Contoh “Kapan kita bisa mulai memasukkan produk saya ke dalam bisnis Anda?” 15. Langsung Dalam beberapa situasi, strategi penutupan terbaik adalah bertanya langsung kepada pelanggan apakah mereka ingin berbisnis dengan Anda. Nyatakan kepada pelanggan alasan Anda merasa mereka harus melakukan pembelian, dan tanyakan apakah mereka merasa nyaman bekerja dengan Anda. Ini dapat memberikan tekanan pada pengambilan keputusan mereka, terutama jika Anda telah membangun hubungan yang positif. Contoh “Sudahkah saya menjelaskan apa yang bisa produk kami lakukan untuk kesuksesan bisnis Anda?” 16. Rencanakan untuk terhubung kembali Beberapa pelanggan mungkin tertarik untuk membeli tetapi tidak dapat mengonfirmasi pembelian. Dalam kasus ini, buat rencana untuk terhubung di kemudian hari ketika keadaan mereka telah berubah. Contoh “Saya mengerti bahwa melengkapi ruang kantor baru tidak akan menjadi prioritas sampai staf Anda telah sepenuhnya dilatih musim panas ini. Bisakah kita menjadwalkan pertemuan untuk musim gugur untuk meninjau kembali pilihan Anda?” Baca juga Apa itu Search Engine Marketing? Berikut Pengertian, Jenis dan Strateginya Kesimpulan Itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk proses closing penjualan yang lebih baik. Jangan lupa untuk mencatat semua transaksi penjualan pada sistem pembukuan terbaik seperti Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan lebih dari 370 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia. Dengan fitur terlengkap dan harga terjangkau, Accurate Online dapat memudahkan seluruh proses pencatatan keuangan bisnis dan membuat operasi bisnis jauh lebih mudah. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan ini Seorang wanita lulusan ilmu marketing. Di Accurate Online, wanita ini akan membagikan berbagai hal yang sudah dipelajarinya tentang strategi dan tips marketing, digital marketing, serta berbagai hal yang berkaitan di dalamnya. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Apakah kamu tahu pentingnya membuat tahapan sales? Dalam memulai bisnis, tentu ada berbagai aspek yang perlu kamu persiapkan. Tahapan awal membangun bisnis selalu dimulai dari penentuan tujuan, penetapan modal, dan penentuan target penjualan. Agar bisa mencapai target penjualan yang diharapkan, tentunya kamu perlu menyusun strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran tersebut erat kaitannya dengan sales process atau proses penjualan sebagai ujung tombak bisnis. Proses penjualan merupakan bagian yang krusial dari sebuah bisnis. Berhasil atau tidaknya proses penjualan akan berdampak langsung pada pendapatan atau omzet perusahaan. Selain itu, teknik maupun cara penjualan juga akan bersaing secara langsung dengan kompetitor lain, sehingga membutuhkan perencanaan yang matang. Proses penjualan yang kurang efektif bisa menghambat pemasukan sebuah bisnis dan berdampak buruk bagi kondisi finansial. Akibatnya, bisnis bisa saja mengalami kerugian hingga gulung tikar. Oleh karena itu, kamu perlu mengenali beberapa tahapan sales agar bisa meningkatkan keuntungan bisnismu. Sebelum itu, tahukan kamu apa itu proses penjualan? Simak penjelasan berikut ya! Baca Juga Apa Beda Marketing dan Sales? Ini Penjelasannya! Apa Itu Proses Penjualan? Foto Menurut Sales Force, proses penjualan tidak hanya serangkaian tahapan atau langkah-langkah untuk menghasilkan penjualan. Proses penjualan merupakan cara untuk terhubung dengan prospek dan pelanggan. Proses penjualan yang efektif bisa menimbulkan loyalitas pelanggan, penjualan yang konsisten, dan meningkatkan pertumbuhan bisnis dari waktu ke waktu. Jumlah tahapan atau langkah-langkah proses penjualan antar perusahaan bisa berbeda-beda. Namun, umumnya setiap perusahaan menentukan standar proses penjualannya sendiri yang diterapkan untuk semua bagian. Untuk memahami lebih jauh, berikut ini beberapa tahapan sales yang perlu kamu ketahui. Baca Juga Mengenal Point of Sales dan 5 Manfaatnya bagi Bisnis Tahapan Sales atau Proses Penjualan Foto Menurut Lucid Chart, ada tujuh tahapan dalam proses penjualan yang paling sering digunakan. Tahapan-tahapan penjualan tersebut dapat membantu menemukan pasar yang potensial, menghasilkan penjualan, dan mempertahankan pelanggan untuk membeli lagi di kemudian hari. 1. Prospek Tahap pertama dari proses pejualan atau mengetahui prospek. Dalam tahap ini, kamu akan mencari tau dan menemukan pasar yang potensial untuk dijadikan sebagai target pemasaran. Selain itu, kamu juga akan mengetahui seperti apa permintaan dan kebutuhan pelanggan akan produk yang kamu jual. Kamu juga akan menganalisis apakah calon pelanggan mampu membeli produkmu atau tidak. Manfaat dari tahapan sales ini adalah mengetahui permintaan pasar dan wilayah yang potensial sebagai target pemasaran. 2. Persiapan Tahapan sales selanjutnya adalah tahap persiapan. Sebelum melakukan penjualan, ada beberapa informasi awal yang perlu kamu ketahui. Contohnya, kamu perlu mengetahui informasi yang berkaitan dengan produk yang kamu jual dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pelanggan. Manfaat dari tahap persiapan ini adalah kamu bisa mengetahui kebutuhan pelanggan dan menerapkannya dalam produk yang kamu jual. 3. Pendekatan Tahapan selanjutnya adalah pendekatan. Pada tahap ini, kamu akan memulai komunikasi awal kepada calon pelanggan. Komunikasi awal ini bisa dilakukan secara langsung maupun menggunakan bantuan media komunikasi. Dalam tahap ini, kamu bisa memperkenalkan brand dan produkmu, serta memberikan sampel gratis kepana calon pelanggan. Manfaat dari tahapan sales ini yaitu dapat membangun brand awareness dan product knowledge dari calon pelanggan. Baca Juga 5 Tips Menetapkan Target Sales yang Perlu Diketahui 4. Presentasi Tahapan selanjutnya adalah presentasi, atau proses memperkenalkan produk kepada calon pelanggan baik secara langsung maupun menggunakan bantuan media. Dalam tahap ini, kamu bisa menjelaskan keunggulan dan fitur produk sebagai solusi atau kebutuhan pelanggan. Kamu juga bisa melakukan interaksi secara langsung dengan pelanggan, manfaat dari tahapan presentasi ini adalah untuk menarik perhatian calon pelanggan agar tertarik membeli produk yang kamu jual. 5. Menangani Kendala Setelah melakukan presentasi produk, biasanya calon pelanggan akan mengajukan berbagai pertanyaan untuk memastikan kualitas produk. Hal tersebut dilakukan karena beberapa konsumen pastinya merasa khawatir dan ragu dengan kualitas produk yang kamu jual. Pada tahap ini, kamu perlu menjawab setiap pertanyaan pelanggan dengan baik dan mudah dipahami. Manfaat dari tahapan sales ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan brand yang kamu miliki. 6. Closing Closing disebut juga sebagai suatu kondisi dimana pelanggan sudah menerima tawaran produk dan akan melanjutkan ke proses transaksi. Dalam tahap ini, kamu bisa melakukan beberapa trik agar pelanggan dapat segera melakukan transaksi. Kamu bisa manawarkan manfaat lain dari produk yang dijual, misalnya garansi produk atau promo terbatas. Dengan begitu, tahapan closing ini bermanfaat untuk mempercepat proses transaksi dan menghasilkan penjualan. 7. Tindak Lanjut Setelah terjadi transaksi penjualan, tahapan sales selanjutnya adalah melakukan follow up kepada pelanggan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memberikan pengalaman berbelanja yang positif. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan pelangganmu akan merekomendasikan produk atau tokomu ke orang lain. Melakukan follow up pelanggan juga dimaksudkan agar pelanggan mau membeli lagi produk yang sama atau produk baru yang kamu jual. Baca Juga Pahami 6 Teknik Soft Selling agar Jualanmu Lebih Persuasif Manfaat dan Fungsi Proses Penjualan Proses penjualan memiliki beberapa manfaat yang berdampak langsung terhadap pemasukan suatu bisnis. Beberapa manfaat proses penjualan yang baik adalah sebagai berikut. Mengetahui situasi pasar. Serangkaian proses penjualan dimaksudkan agar kamu bisa mengetahui permintaan pasar serta peluang pasar yang potensial untuk menjual strategi yang tepat. Proses penjualan menghasilkan berbagai informasi actual mengenai kondisi pasar. Informasi tersebut bisa menjadi bahan dalam menentukan strategi pemasaran yang paling biaya pemasaran. Analisis proses penjualan yang baik bisa membantumu dalam menentukan saluran pemasaran yang paling efektif. Dengan begitu, kamu bisa mengeliminasi saluran pemasaran yang dirasa kurang sesuai dan menghemat penjualan. Tujuan akhir dari proses penjualan tentunya menghasilkan lebih banyak penjualan. Hal tersebut akan berdampak baik bagi pemasukan suatu pelayanan yang baik. Selain manfaat bagi pelaku usaha, proses penjualan juga bermanfaat bagi konsumen. Proses penjualan yang baik bisa memberikan kepuasan dan pengalaman berbelanja yang positif sehingga membuat konsumen merasa nyaman. Baca Juga 7 Jenis Marketing Channel yang Bisa Bantu Kembangkan Bisnis Tips Mengatur Proses Penjualan untuk Bisnismu Foto Setelah mengetahui lebih jauh tentang tahapan sales atau proses penjualan, selanjutnya kamu bisa mencoba mengatur proses penjualanmu sendiri. Untuk mulai menentukan langkah-langkahnya, kamu perlu menetapkan target atau tujuan dari penjualan. Agar lebih jelasnya, simak ilustrasi berikut ya! Saat ini kamu sedang merintis usaha kuliner berupa makanan ringan kemasan. Sebelum mulai berjualan, terlebih dahulu kamu perlu mengumpulkan informasi pasar. Kamu perlu mencari tau seperti apa permintaan konsumen terhadap produkmu. Misalnya, cemilan rasa apa yang sedang diminati. Selanjutnya, kamu bisa mencoba mengaplikasikannya dalam produk yang kamu jual. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui siapa saja target pasar dari produk cemilanmu. Setelah menentukan target dan permintaan pasar, kamu bisa memulai pendekatan dengan memperkenalkan produk cemilanmu secara langsung atau menggunakan media sosial. Sesekali, cobalah berikan sampel gratis kepada orang-orang tertentu. Setelah mendapat respon positif, kamu bisa mulai menjual produkmu dengan memanfaatkan berbagai media, misalnya melalui marketplace. Sambal berjualan, jangan lupa untuk menjaga komunikasi dengan calon konsumen. Kamu bisa melakukan follow up dengan memperkenalkan produk dan memberikan penawaran yang menarik. Setelah produkmu berhasil terjual, pastikan kamu memberikan umpan balik yang positif kepada konsumen. Itulah beberapa tahapan sales dan cara menerapkan proses penjualan dalam bisnismu. Yuk tingkatkan penjualanmu dengan metode yang tepat. Selamat mencoba ya!
single level marketing atau Pemasaran 1 tingkat adalah metode pemasaran barang atau jasa dari sistem penjualan langsung di mana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukannya sendiri. Apa itu penjualan satu tingkat dan multi tingkat? Penjualan Multi–Tingkat Hanya saja yang membedakan keduanya adalah fokus utama penjualan. Jika penjualan satu tingkat berfokus pada produk yang akan dijual, penjual multi tingkat berfokus pada merekrut mitra usaha. Jelaskan apa itu penjualan multi tingkat? Multi level marketing adalah strategi dalam penjualan produk dan jasa melalui tenaga kerja non-gaji dalam sistem komisi berbentuk piramida. Strategi MLM juga dikenal sebagai pemasaran jaringan. Umumnya distributor dibayar berdasarkan persentase dari penjualan rekrutan mereka. Jelaskan seperti apa teknik penjualan secara langsung? Penjualan langsung adalah teknik penjualan yang dilakukan secara langsung kepada para target market. Dengan kata lain, para salesman akan langsung mendatangi target pasar atau calon konsumennya untuk menjual dan menawarkan produk. Bagaimana sistem penjualan langsung? Apa Itu Direct Selling Justru, dengan metode penjualan langsung, produk akan dikirim secara langsung oleh produsen kepada perusahaan yang akan menjualnya, lalu ke distributor, dan terakhir ke konsumen. Umumnya, produk yang dijual dengan teknik penjualan langsung tidak bisa ditemukan pada toko retail konvensional. Sistem penjualan ada apa saja? Ada beberapa bentuk penjualan yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan ekspor, penjualan konsinyasi, dan penjualan grosir. Siapakah yang berhak mengeluarkan surat izin usaha penjualan langsung? Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri – Kementrian Perdagangan RI. Apakah yg dimaksud dengan direct selling dan berikan contohnya? Direct selling atau uenjualan langsung adalah penjualan produk dalam pengaturan non-ritel, misalnya, di rumah, online, atau tempat lain yang bukan toko. Ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Apa yang dimaksud dengan Multi Level Marketing dan berikan contoh contohnya? Bisnis MLM adalah strategi pemasaran yang berjenjang maupun berantai, di mana tenaga penjualnya yaitu sales tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang dihasilkan, tetapi juga mendapatkan kompensasi atas hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut. Siapakah yang dimaksud dengan penjualan langsung? Penjualan langsung adalah suatu metode penjualan jasa maupun barang oleh jaringan pemasaran dalam lingkup mitra usaha yang terjadi secara langsung atau bertatap muka dengan konsumen dalam lingkungan non-ritel, misalkan di rumah, toko online, ataupun tempat lain yang bukan merupakan toko resmi. Sistem penjualan dimana distributor langsung memasarkan barang kepada konsumen tanpa adanya pramuniaga maupun toko disebut? Pemasaran langsung atau direct marketing merupakan salah satu metode penjualan yang menggunakan media pemasaran langsung tanpa adanya pihak yang menjadi perantara pemasaran dalam kegiatan transaksi jual-beli dan tawar-menawar suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Bagaimana langkah langkah menyusun strategi penjualan langsung? Strategi Direct Selling. Step 1 Tentukan Target Market Kita. Step 2 Tentukan Bagaimana Menghubungi Target Market Kita. Step 3 Siapkan Daftar Pertanyaan Sales Script Step 4 Bangun Relationships. Step 5 Lakukan Presentation. Bagaimana cara memasarkan secara langsung produk grafika? Pemasaran produk grafika dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat, mengenali dan mencoba contoh produk, serta memesannya. Produk grafika akan diproduksi berdasarkan pesanan akan dikirimkan kepada konsumen sesuai waktu yang dijanjikan. Apakah MLM termasuk perusahaan networking? MLM juga bisa disebut Network Marketing. Hal ini dikarenakan anggota perusahaan atau organisasi MLM tersebut semakin banyak dan membentuk jaringan kerja atau network dimana jaringan ini merupakan sistem pemasaran dari perusahaan MLM ini. Tuliskan langkah langkah dalam proses penjualan? Tuliskan faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan penjualan? Strategi apa yang dilakukan untuk mengenalkan produk yang kalian jual agar diketahui oleh banyak orang? Strategi pemasaran apa saja yang diperlukan untuk memasuki pasar agar tepat sasaran? Referensi Pertanyaan Lainnya1Luas Lingkaran Yang Berdiameter 20 Cm Adalah?2Maksud Bisukan Notifikasi Di Wa?3Sebutkan Langkah Langkah Membuat Reklame?4Nama Benda Dari Huruf N?5Ciri Ciri Karya Ilmiah Populer?6Sebutkan 5 Contoh Qalqalah Sugra Dan Kubra?7Pernyataan Yang Benar Tentang Kewajiban Menunaikan Ibadah Haji Adalah?8Unsur Berikut Yang Bersifat Isolator Adalah?9Berikut Yang Bukan Aspek Keamanan Komputer Adalah?1025 Gram Berapa Sendok Makan?
bagaimana cara melakukan penjualan satu tingkat